Anda pemilik mobil bermesin diesel? Pernahkah Anda mengalami mobil
Anda tiba-tiba mogok atau sulit dinyalakan setelah lama berhenti?
Kejadian lain adalah mesin sering mbrebet atau tersendat-sendat. Salah satu penyebab utama mobil mogok yang kerap ditemui adalah mesin 'masuk angin'. Adapun penyebab mesin mbrebet adalah fuel injector yang tersumbat kotoran. Artinya ada angin yang mengisi ruang kosong pada nozzle injection.
Nah, angin itulah yang menyebabkan tekanan injeksi lemah, peranti
injeksi pada mesin diesel membutuhkan tekanan yang jauh lebih besar
ketimbang injektor di mobil mesin berbahan bakar bensin. Sementara,
udara atau angin akan mengisi ruang kosong, termasuk pada nozzle injection.
1. Jangan biarkan tangki bahan bakar kosong
Sebagai
langkah pencegahan, jangan pernah membiarkan tangki mobil Anda kosong.
Perhatikan indikator bahan bakar yang ada di panel indikator pada dashboard mobil Anda. Bila telah menunjukkan seperempat atau bahkan setengah dari kapasitas tangki, sebaiknya segera mengisinya. Sebab, ruang kosong pada bahan bakar itu akan terisi oleh udara. Kondisi
yang lebih gawat akan terjadi manakala Anda membiarkan tangki yang
kosong itu hingga semalam. Sebab, mobil yang sehabis digunakan akan
menyebabkan suhu panas atau hangat ada di seluruh bagian mobil. Tak
terkecuali di tangki bahan bakar.
Pada saat
itulah udara yang ada di ruang peranti itu memuai. Nah, pada saat mobil
berhenti dan udara dingin, udara itu akan bereaksi dan menghasilkan H2O
atau air. Embun atau air itu akan bercampur dengan Solar dan masuk pada injektor serta nozzle injection. Pada saat itulah mesin mobil semakin sulit dihidupkan. Jadi, kunci pencegahannya adalah disiplin mengisi bahan bakar.
Memang, pada mobil diesel keluaran terbaru yang telah dilengkapi peranti Electronic Fuel Injection (EFI) kemungkinan terjadi masalah seperti itu secara teori sangat
kecil. "Tetapi, faktanya beberapa mobil mengalaminya. Hanya,
berkat teknologi itu pemilik mobil tak perlu repot melakukan pembuangan
angin secara manual. Teknologi itu akan dengan sendiri melakukannya,
tetapi bila terlalu sering maka peranti itu juga akan terpengaruh.
2. Perhatikan saluran pembuangan air atau water sedimenter
Penyebab lain mesin 'masuk angin' dan mesin mbrebet adalah banyak kandungan air dan kotoran. Oleh karena itu, sangat
disarankan membersihkan peranti itu saban mobil telah menempuh
perjalanan 3.000-5.000 kilometer. Caranya cukup
mudah. Pertama, kendurkan baut saluran pembuangan yang letaknya di
samping bagian bawah pompa sehingga air dan endapan kotoran keluar. Kedua, tarik tuas pompa ke atas dan tekan berkali-kali seperti lazimnya memompa hingga isi water sedimenter habis. Kemudian putar tuas pompa ke arah berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Hal
itu dimaksudkan untuk menguras sisa-sisa air dan kotoran. Bila air dan
kotoran sudah benar-benar habis, putarlah tuas tersebut searah putaran
jarum jam. Pastikan tuas terkunci kembali. Bila
air dan kotoran sudah habis dan pompa sudah dikembalikan pada posisi
semula, lakukan hentakan suplai bahan bakar yang bebas dari angin dan
embun dengan menekan bagian atas pompa. Untuk memastikan, hidupkan mesin
mobil lalu injak pedal gas dalam-dalam dan lakukan beberapa kali.
3. Cermat saat mengganti komponen mobil
Faktor lain yang juga kerap memicu masuknya angin saat penggantian beberapa komponen, misalnya saat mengganti saringan Solar, nozzle injection, selang saluran bahan bakar, dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggantinya secara cermat. Sebagai
langkah antisipasi dan bila Anda tidak yakin, sebaiknya bawa mobil ke
bengkel khusus mobil diesel. Pasalnya, para mekanik yang memiliki
keterampilan khusus memperbaiki mobil bermesin diesel akan paham
terhadap kemungkinan seperti itu.
4. Cegah saringan solar kotor
Bila
mobil tiba-tiba tersendat-sendat di perjalanan, kemungkinan besar
adalah saringan Solar yang kotor. Oleh karena itu, sangat disarankan
untuk membersihkan peranti itu secara rutin. Bila mobil telah menempuh
perjalanan 4.000-5.000 kilometer, sebaiknya diganti. Selain
itu, menguras tangki secara rutin, satu atau dua tahun sekali,
merupakan cara yang bijak. Hal itu untuk mencegah menumpuknya kotoran
pada tangki. Sebab, ada beberapa penyebab kotoran masuk ke tangki bahan
bakar. Selain kemungkinan kualitas bahan bakar yang kurang bagus, juga
disebabkan oleh bungker stasiun pengisian bahan bakar yang tidak steril
dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar